1. Robot pengintai
Program DARPA's Nano Air Vehicle (NAV) bertujuan untuk mengembangkan
sistem robot pengintai yang berbodi mini. Ukurannya ditentukan hanya
sepanjang 15 cm saja dan beratnya kurang dari 20 gram.
Salah satu desain eksperimen dari program tersebut adalah robot berwujud burung seperti gambar di atas. Ia dirancang dapat terbang dan melakukan pengintaian di berbagai tempat
Salah satu desain eksperimen dari program tersebut adalah robot berwujud burung seperti gambar di atas. Ia dirancang dapat terbang dan melakukan pengintaian di berbagai tempat
2. Pesawat HTV-2
Pesawat ini memang dirancang sangat canggih. HTV-2 dapat terbang
sangat cepat, sampai 20 kali kecepatan suara. Ia diklaim dapat bepergian
ke semua tempat di dunia dengan waktu sangat singkat.
Namun dalam ujicobanya Agustus tahun lalu, sistemnya sempat mengalami kegagalan. DARPA pun berupaya memperbaikinya sehingga nantinya dapat dipakai secara mulus tanpa gangguan berarti.
Namun dalam ujicobanya Agustus tahun lalu, sistemnya sempat mengalami kegagalan. DARPA pun berupaya memperbaikinya sehingga nantinya dapat dipakai secara mulus tanpa gangguan berarti.
3. Tangan buatan
Banyak tentara AS terluka di peperangan. Untuk membantu yang tangannya
terluka atau diamputasi, dikembangkan sebuah tangan buatan yang bisa
dikendalikan dengan sinyal dari otak.
Proyek ini dikerjakan keroyokan oleh DARPA dan dibantu beberapa pihak. Seperti University of Pittsburgh Medical Center dan National Institute for Neurological Disorders and Stroke
Proyek ini dikerjakan keroyokan oleh DARPA dan dibantu beberapa pihak. Seperti University of Pittsburgh Medical Center dan National Institute for Neurological Disorders and Stroke
4. Airborne Launch Assist Space Access
Jadi biaya peluncuran satelit bisa ditekan, sekitar USD 1 juta per penerbangan dan kecepatan satelit lebih tinggi. Tempat peluncuran pun bisa di banyak tempat.
5. DiscRoter Helicopter
Pesawat ini adalah perpaduan antara helikopter dengan pesawat jet. Jadi
dapat terbang dan mendarat secara vertikal, namun punya kecepatan tinggi
layaknya jet.
Dilihat dari konsep bentuknya, pesawat tersebut memang terlihat canggih. Di atas pesawat ada baling-baling seperti yang dipunyai helikopter.
Dilihat dari konsep bentuknya, pesawat tersebut memang terlihat canggih. Di atas pesawat ada baling-baling seperti yang dipunyai helikopter.
6. Lensa Angkasa
Jika militer AS ingin gambar seketika dari hampir semua tempat di bumi,
tampaknya mereka akan bisa menggunakan alat ini nantinya. DARPA membuat
konsep perangkat bernama Membrane Optical Imager for Real-Time
Exploitation (MOIRE).
Perangkat ini seperti sebuah lensa sangat besar di angkasa. Bisa digunakan untuk merekam keadaan di bumi dengan sangat presisi, misalnya pergerakan misil lawan.
Perangkat ini seperti sebuah lensa sangat besar di angkasa. Bisa digunakan untuk merekam keadaan di bumi dengan sangat presisi, misalnya pergerakan misil lawan.
7. Robo Boat
Kapal militer kebanyakan masih dikendalikan sepenuhnya oleh tangan
manusia. Namun tidak demikian halnya dengan Robo Boat ini. Dia bisa
bergerak sendiri tanpa awak di dalam badannya.
Robo Boat sudah diujicoba oleh U.S. Fleet Forces Command. Ia bisa dikendalikan dengan bantuan remote kontrol ataupun secara mandiri.
Robo Boat sudah diujicoba oleh U.S. Fleet Forces Command. Ia bisa dikendalikan dengan bantuan remote kontrol ataupun secara mandiri.
8.Shrike
Shrike adalah pesawat pengintai portabel yang bisa meneliti kawasan
musuh secara real time. Pesawat ini cukup kecil dan dirancang bisa
dibawa oleh rentara.
Shrike bisa terbang dan mendarat secara vertikal. Dia bisa beroperasi selama beberapa jam sebelum kembali ke tempat yang telah ditentukan.
Shrike bisa terbang dan mendarat secara vertikal. Dia bisa beroperasi selama beberapa jam sebelum kembali ke tempat yang telah ditentukan.
9.MOUS-1
Militer AS punya jaringan telekomunikasi 3G sendiri dengan satelit yang
dinamakan Mobile User Objective System satellite (MUOS-1). Satelit
tersebut telah diluncurkan bulan Februari lalu.
Satelit tersebut menyediakan telekomunikasi suara, data dan video 3G yang bisa digunakan kalangan militer AS.
Satelit tersebut menyediakan telekomunikasi suara, data dan video 3G yang bisa digunakan kalangan militer AS.
10.Chip Otak
Darpa juga mengembangkan program Neuromorphic Adaptive Plastic Scalable
Electronics (SyNAPSE). Program ini bertujuan untuk mengembangkan sistem
yang diharapkan bisa lumayan persis meniru cara kerja otak manusia.
Sistem otak buatan tersebut nantinya akan digunakan pada robot. Sehingga akan semakin canggih.
Sistem otak buatan tersebut nantinya akan digunakan pada robot. Sehingga akan semakin canggih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar